Umumnya software sumber kodenya (source code) tertutup (close source) dikarenakan adanya masalah urusan bisnis dimana jika ditutup sumber kodenya akan menguntungkan pihak developer nya dalam hal mengkomersilkan software-nya karena dengan tertutupnya sumber kode software tersebut, menjadikan programmer atau developer lainnya tidak bisa menambahkan, mengurangi atau memodifikasi software tersebut selain dari programmer atau developer pembuatnya.
OS Windows misalnya kita mungkin bisa mengoperasikan, menambah atau memodifikasikan tema (theme) OS tersebut sesuai selera kita tetapi kita tidak bisa merubah alur kerja apa yang telah diterapkan oleh OS tersebut seperti arsitektur cara menjalankan software lainnya, arsitektur cara membaca hardware, kernel OS tersebut dan lain sebagainya yang menjadikan inti dari OS tersebut semuanya, kita tidak bisa menambahkan, mengurangi atau memodifikasikannya karena semua itu close source atau sumbernya tertutup.
Misalnya juga bagi Anda seorang programmer jika ingin membuat software atau program buatan Anda sendiri, Anda harus membeli SDK (Source Developer Kit) nya tersebut atau jika Anda seorang desktop programming yang membutuhkan sebuah intepreter untuk men-compile secara langsung dari source code yang Anda tulis menjadi serangkain software atau program yang dapat berjalan di OS. Intepreter itu seperti Visual Basic untuk bahasa basic, Borland Delphi/Embarcadero Delphi XE untuk bahasa delphi/pascal, dan lain sebagainya semua itu jika Anda ingin menggunakannya Anda diharuskan membelinya terlebih dahulu. Anda mungkin bisa membuat program dari interpreter tersebut tetapi Anda tidak bisa merubah, menambahkan atau memodifikasi interpreternya dikarenakan interpreter itu close source.
Kita dahulu untuk mendapatkan sumber kode (source code) yang gratis sulit sekali umumnya source code-nya berbayar jikapun ada yang gratis kebanyakan source code-nya terbilang kurang bagus atau ecek-ecek kita tidak bisa membangun sebuah sofware atau program yang luar biasa misalnya saja kita ingin membuat sebuah Operating System OS. Berbeda dengan sekarang sejak adanya Linux yang dibangun oleh Linus Torvalds kini OS sudah ada yang open source, juga dengan dukungan organisasi seperti OSI (Open Source Initiative), di Indonesia seperti AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia), dan lain sebagainya open source sudah lebih dikenal dikalangan umum. Sebelum kita membahas tentang open source, kita harus mengetahui dahulu apa itu open source?
Pengertian Open Source
Pengertian Open Source menurut organisasi.org adalah Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux.
Sedangkan menurut id.wikipedia.org Open Source adalah Sumber terbuka (Inggris: open source) adalah sistem pengembangan yang tidak dikoordinasi oleh suatu individu / lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source-code) yang tersebar dan tersedia bebas (biasanya menggunakan fasilitas komunikasi internet). Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola Open Source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik, merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar